Archive for September, 2009

Seminar dan Lokakarya Gizi

panitia

Pada tanggal 29 September 2009 telah dilaksanakan kegiatan seminar dan lokakarya di BPTKM/Bapelkes Mataram.  Hari berikutnya tanggal 30 September 2009 diadakan sharing dengan pihak-pihak yang terlibat di dalam peningkatan gizi di NTB. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara SEAMEO Tropmed dengan DPD Persagi NTB. Materi yang disampaikan dapat diunduh (download) pada Link berikut ini

1.  Materi “Hasil Riskesdas 2007 di bidang Gizi (Silakan download klik di sini)

2.  Materi seminar “Potensi Lokal untuk …”  (silakan download klik di sini)

3.   Materi “Nutrisurvey for Windows” (silakan download  klik di sini)

4. Materi “Dietary Assesment Updates” (Silakan download klik di sini)

Kegiatan diikuti lebih dari 100 orang peserta yang berasal dari lintas sektoral (stakeholder) dan mahasiswa Poltekkes Mataram Jurusan Gizi Mataram. Bagi mahasiswa seminar ini menjadi salah satu bagian dari perkuliahan khususnya pada MK Iptek Gizi di Semester V. Tak ketinggalan pula mahasiswa D IV Gizi juga ikut meramaikan acara, walaupun mereka telah disibukkan dengan berbagai macam rangkaian perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kesehatan Prov. NTB (dr. Moh Ismail) yang sekaligus berkenan membuka acara seminar. Dari RSU Mataram hadir pula Direkturnya (dr. Agus Wijaya, MHA) yang bertahan mengikuti kegiatan seminar hingga berakhirnya acara. Beberapa foto  kegiatan seminar dapat dilihat pada slide berikut:

Setelah penyampaian materi oleh Ketua Persagi NTB (Khaerul Anwar, SKM, M.Kes) tentang Riskesdas bidang Gizi tahun 2007 dilanjutkan dengan materi oleh DR. Ir. Umi Fahmida, M.Sc yang memaparkan tentang potensi lokal yang bisa dikembangkan di NTB dalam upaya menangani masalah gizi balita maupun ibunya. Doktor yang bersuamikan orang Pringgabaya (Lotim) ini menjelaskan panjang lebar. Kebetulan ibu ini mengambil penelitian Doktoralnya tentang potensi lokal di Lombok.

Banyak pertanyaan diajukan oleh peserta seminar diantaranya dari BPS NTB, Depag Mataram, DKP, mahasiswa dan lain lain. Ada 3 sesi yang dibuka oleh moderator (Taufiqurrahman, SKM, MPH) dengan masing-masing terdiri atas 3 orang penanya.  Setelah acara ishoma (istirahat sholat dan makan) dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan software Nutrisurvey dan Anthro oleh instruktur dari Jakarta (Otte Santika) dan berakhir pukul 16.00 WITA.

Comments (2) »

Perbanyak minum saat mudik balik…

Walaupun acara mudik telah berakhir, namun ada sebagian dari kita yang barangkali belum kembali ke tempat asalnya (kayak arwah gentayangan aja hee..hee) dan mereka musti mudik balik. Nah… ada baiknya artikel yang saya kutip dari kompas.com ini bisa untuk menambah pengetahuan bagi calon-calon pemudik balik.

Minum cairan perlu diperbanyak di saat mudik karena tubuh kita mengeluarkan sejumlah cairan, baik melalui urine, keringat maupun pernapasan. Di siang hari yang terik, cairan akan banyak keluar melalui keringat. Oleh karena itu, kendaraan sebaiknya dilengkapi dengan sistem pendingin (AC) agar suhu di dalam kendaraan tidak terlalu panas. Tubuh kita membutuhkan cairan sekitar 2,5 liter per hari. Jumlah tersebut tidak hanya berasal dari air putih, tetapi juga dari berbagai minuman (kopi, teh, susu, soft drink, dan lain-lain), sayuran, buah-buahan, serta dari berbagai jenis makanan lainnya. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Seminar dan Lokakarya Gizi di NTB

Akan diselenggarakan Seminar dan Lokakarya dengan thema “Optimalisasi Potensi Lokal NTB dalam perbaikan Gizi Ibu dan Balita” yang diselenggarakan oleh DPD Persagi NTB bekerja sama dengan SEAMEO Tropmed RCCN UI. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari Selasa 29-30 September 2009 mulai pukul 08.00 WITA s/d selesai di BPTK/Bapelkes Mataram. Pembicara  DR. Ir. Umi Fahmida, M.Sc (SEAMEO Tropmed) dan dari Dinas Kesehatan Propinsi NTB.

Bagi peserta dari tenaga gizi dilanjutkan dengan acara tambahan berupa pengenalan software untuk Dietary Survey dan Antropometri. Panitia menyediakan sertifikat dengan kredit point dari DPP Persagi. Keterangan lebih lanjut silakan menghubungi DPD Persagi NTB….

admin

Leave a comment »

Selamat Hari Idul Fitri 1430 H

lebaran persagi copy

Leave a comment »

Zat Besi Bikin Tumbuh Kembang Balita Makin OK

Tahukah Anda mengapa produk makanan untuk anak dan balita rata-rata diperkaya dengan zat besi? Ini karena zat besi merupakan nutrisi penting untuk pembentukan hemoglobin (Hb) dalam darah.

Kekurangan zat besi atau anemia akan menyebabkan pasokan oksigen ke seluruh tubuh kurang dan metabolisme tubuh terhambat. Anak pun akan menjadi lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai.  Karena itulah zat besi harus ada dalam menu makanan anak.

Anemia, akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan fisik, daya tahan tubuh rendah, serta kemampuan belajar anak menjadi kurang. Bagi anak berusia di bawah lima tahun, anemia bisa menyebabkan IQ (intelligence quotient) nya menjadi rendah. Baca entri selengkapnya »

Comments (1) »

Ibu Hamil Dilarang Puasa, Bila…

Secara medis, wanita hamil yang diperbolehkan berpuasa adalah ibu yang masa kehamilannya sudah cukup tua dan kuat, yaitu usia sekitar empat bulan ke atas. Pada usia kehamilan 4-7 bulan, puasa tidak akan banyak berpengaruh sebab biasanya kondisi kesehatan sang ibu sudah melewati taraf penyesuaian dan lebih stabil. Sebaliknya, ibu hamil yang memiliki kondisi sebagai berikut, sebaiknya tidak berpuasa dulu:

1. Perdarahan Ibu yang pernah mengalami perdarahan semasa kehamilan, jika memaksakan diri berpuasa, hanya akan menambah parah keadaan. Keselamatan ibu dan janin bisa terancam.

2. Diabetes Melitus (DM) Ibu hamil dengan DM tidak disarankan berpuasa. Selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuat supaya kadar gula darah terkontrol dan stabil. Baca entri selengkapnya »

Comments (1) »

Tetap Puasa meski Sedang Menyusui

Sebenarnya kegiatan berpuasa tak harus mengurangi porsi makan ibu menyusui dengan komposisi 50 persen karbohidrat, 30 persen protein, dan 10-20 persen lemak. Yang berubah hanya jadwalnya. Karena itu, ibu menyusui yang ingin berpuasa Ramadhan tidak boleh meninggalkan sahur. Makan sahur dapat memberikan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas seharian. Konsumsi sahur dengan porsi yang cukup dan gizi seimbang sangat membantu ibu menyusui menghasilkan ASI berkualitas untuk si kecil.

Seperti dikatakan dr IGAN Partiwi, SpA, MARS, memang benar ibu menyusui bisa saja menjalankan ibadah puasa. Namun, Tiwi yang merupakan konsultan laktasi dari RSIB Bunda, Jakarta, ini menyarankan, mungkin sebaiknya Anda berpuasa tatkala bayi sudah berusia 6 bulan. Ibu yang tengah memberikan ASI secara eksklusif bisa tidak berpuasa karena harus menyusui tiap dua jam sekali, dan si bayi belum memperoleh makanan pendamping ASI.

Jika Anda berpuasa, memang akan terjadi perubahan produksi ASI. Namun, bukan perubahan kuantitas keseluruhan, melainkan perubahan dari segi waktunya. Volume ASI agak berkurang selama Anda berpuasa dan baru melimpah lagi pada malam hari setelah Anda mendapat asupan makanan. “Hal ini terjadi karena pengaruh hormon, khususnya oksitosin,” papar Tiwi. Baca entri selengkapnya »

Comments (2) »

Menu Puasa Tidak Harus Mahal Loh…

Hampir seminggu kita menjalani puasa dalam bulan Ramadhan ini. Tren maraknya makanan berbuka terus berjalan seiring tingginya permintaan dari masyarakat. Yang biasanya tidak makan kurma dan kolak, sekarang membelinya. “Ini memang agak repot untuk masyarakat golongan menengah ke bawah,” kata Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, Ahli Kesehatan Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Jumat (28/8).

 Ali mengakui anggaran belanja dalam bulan Ramadhan semakin tinggi. Hal tersebut dipengaruhi dua faktor: anggota keluarga ingin makanan yang istimewa saat berbuka puasa dan harga bahan makanan yang naik. Padahal, menurut Ali, makanan berbuka tidak harus istimewa. Menunya bisa saja seperti menu di luar bulan puasa. “Namun ini sulit karena setelah berpuasa sekian jam pengennya makanan bukanya istimewa,” ucapnya.

 Untuk itu, ia mengharapkan supaya setiap keluarga melihat pendapatannya dan disesuaikan dengan pengeluarannya. Jangan sampai di akhir Ramadhan malah terbebani oleh utang. “Ini kan akan merepotkan dan tidak membuat nyaman sendiri untuk keluarga,” tutur Ali. Adapun soal menu, Ia tidak keberatan jika harus berbuka dengan tempe dan sayur bayam. “Tidak apa-apa. Namun, idealnya, untuk memenuhi kebutuhan pokok tubuh mesti ada panganan hewani dan nabati. Panganan hewani seperti telur, ikan dan daging,” demikian Ali Khomsan

http://kesehatan.kompas.com

 

Leave a comment »